Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Ngobrol santai seputar pengadaan
Ngobrol santai seputar pengadaan
Bagian ini berisi latihan soal pilihan ganda yang menguji pengetahuan dasar tentang prinsip pengadaan, metode pemilihan, dan struktur kelembagaan. Soal-soal dasar seperti ini penting untuk memastikan pemahaman konsep sebelum masuk ke soal teknis.
Contoh soal (pilihan ganda):
Pembahasan dan tips:
Latihan tambahan: buat 10 soal sejenis sendiri berdasarkan dokumen peraturan terakhir di instansi Anda—ini melatih ingatan dan kontekstualisasi aturan.
Bagian ini menolong pembaca belajar lewat studi kasus. Latihan kasus melatih kemampuan analitis: bukan hanya membaca soal, tetapi menentukan metode berdasarkan fakta (nilai, karakter paket, ketersediaan penyedia, waktu).
Kasus A: Dinas Pendidikan ingin membeli 100 unit laptop untuk program digitalisasi senilai Rp900 juta total. Barang standar tersedia di e-katalog nasional. Waktu pengadaan terbatas (butuh cepat). Pilih metode yang tepat dan jelaskan mengapa.
Pembahasan:
Untuk kasus ini, apabila barang tersedia di e-katalog dan memenuhi spesifikasi, metode yang paling cepat dan ringkas adalah membeli melalui e-katalog (catalogue procurement). Keuntungan: prosesnya lebih cepat (tidak perlu tender), harga sudah terstandarisasi, dan pemasok sudah terdaftar. Jika aturan institusi mengizinkan pemakaian e-katalog untuk nilai tersebut, metode ini mengurangi beban administrasi dan risiko keterlambatan. Namun, catatan: pastikan barang yang terdaftar di e-katalog sesuai spesifikasi (RAM, processor, warranty), ada anggaran yang tersedia, dan proses pengadaan internal disesuaikan dengan SOP.
Kasus B: Pekerjaan jasa konsultansi perencanaan jalan kabupaten dengan nilai perkiraan Rp1,2 miliar. Dibutuhkan pengalaman teknis spesifik, dan hanya beberapa penyedia yang kompeten di wilayah tersebut. Metode yang tepat?
Pembahasan:
Untuk jasa konsultansi dengan nilai menengah dan butuh kualifikasi, metode seleksi umum atau seleksi terbatas (jika ada daftar pendek penyedia) bisa digunakan. Jika kriteria teknis ketat dan jumlah penyedia terbatas, seleksi terbatas atau penunjukan langsung (dengan syarat administratif jelas) mungkin efektif, tetapi penunjukan langsung harus dipenuhi syarat yang diatur agar tidak melanggar prinsip kompetisi. Dalam praktik, pembuatan ToR yang jelas dan uji kompetensi terhadap portofolio penyedia sangat penting.
Latihan: Buat 5 kasus berbeda (barang, jasa konsultansi, konstruksi, pembelian langsung, sewa) dan tentukan metode serta langkah administrasi yang perlu ditempuh.
Perhitungan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dan evaluasi harga adalah keterampilan teknis penting. Banyak peserta ujian tersandung pada soal hitungan sederhana yang memerlukan ketelitian.
Contoh soal perhitungan:
Sebuah pekerjaan konstruksi memiliki HPS sebesar Rp2.500.000.000. Tiga penawaran masuk:
Tentukan penawaran yang masuk dalam batas wajar jika batas wajar ditetapkan 80%–120% dari HPS. Apakah ada penawaran yang harus didiskualifikasi?
Pembahasan:
Soal lanjutan: Jika penyedia C menawar 14% lebih rendah dari HPS, apa langkah panitia?
Tips perhitungan: biasakan kalkulator dan tulis langkah perhitungan; jangan langsung tebak. Latih soal sederhana sehari-hari untuk membangun ketelitian.
Pemahaman dokumen pengadaan adalah kunci lulus ujian dan sukses di lapangan. Dokumen yang terstruktur mengurangi risiko gugur administrasi.
Dokumen utama yang harus dipahami:
Kesalahan administratif yang sering terjadi:
Latihan soal dokumen:
Berikan naskah dokumen yang sengaja mengandung 3 kesalahan administratif; minta peserta menemukan dan menuliskan koreksinya. Latihan ini efektif untuk ujian berbasis studi kasus.
Praktik baik: buat checklist dokumen wajib dan lakukan pengecekan ganda sebelum pengumuman lelang ditutup. Gunakan template standar sehingga pengisian lebih konsisten.
Etika pengadaan sangat krusial: kegagalan mematuhi etika menyebabkan korupsi, manipulasi, dan penurunan kualitas layanan publik. Bagian latihan ini menitikberatkan konsep sederhana namun sering diujikan.
Pertanyaan contoh (pilihan):
Pembahasan:
Jawaban (b). Hadiah atau undangan yang berhubungan dengan proses pengadaan menimbulkan konflik kepentingan atau setidaknya persepsi konflik. Pejabat harus menolak atau melaporkan. Banyak peraturan menetapkan larangan menerima hadiah atau fasilitasi apa pun dari penyedia.
Kasus praktik:
Seorang anggota panitia ternyata memiliki relasi kepemilikan saham di salah satu perusahaan yang ikut tender. Langkah apa yang harus diambil?
Latihan esai singkat:
Tuliskan 200–300 kata tentang mengapa transparansi itu lebih penting daripada sekadar mematuhi aturan administratif.
Tips ujian: selalu jawab dengan menekankan prinsip: jaga integritas, hindari situasi yang menimbulkan persepsi tidak adil, dokumentasikan semua keputusan, dan ikuti prosedur pengunduran diri bila perlu.
Evaluasi teknis menentukan kemampuan penyedia memenuhi spesifikasi kualitas. Soal bagian ini biasanya menguji pemahaman cara memberi bobot, mengubah standar menjadi indikator terukur, dan menghitung skor akhir gabungan teknis-harga.
Contoh soal:
Sebuah paket menggunakan metode evaluasi kualitatif 70% : harga 30%. Tiga penyedia mendapat nilai teknis: A=80, B=70, C=60. Harga tertimbang (menggunakan metode nilai terendah/penawaran × bobot 30%) menghasilkan: A=25, B=30, C=20 (skor harga terkonversi). Hitung skor akhir dan tentukan pemenang.
Pembahasan langkah demi langkah:
Catatan teknik: ada beberapa metode konversi harga (nilai terendah/penawaran × bobot, atau skema lainnya). Pastikan pahami rumus yang digunakan dalam dokumen pemilihan. Soal ujian sering menyajikan rumus; kerja cepat dengan langkah terstruktur penting untuk menghindari salah hitung.
Latihan tambahan: buat variasi soal dengan bobot berbeda (misal 60:40, 50:50) dan gunakan berbagai metode konversi harga. Latih membaca lampiran dokumen evaluasi agar tak keliru rumus.
Manajemen tender di lapangan memerlukan ketrampilan komunikasi dan kepatuhan prosedural. Soal pada bagian ini sering berbentuk studi kasus yang menuntut tindakan administratif tepat.
Kasus contoh: Selama masa klarifikasi, salah satu penyedia mengajukan pertanyaan teknis yang memengaruhi spesifikasi. Panitia memutuskan menjawab melalui addendum yang berlaku untuk semua peserta. Namun ada peserta yang mengaku tidak menerima addendum tersebut. Tindakan yang benar?
Pembahasan:
Soal lain: Penyedia mengajukan keberatan administratif setelah pengumuman pemenang dengan alasan dokumen penawaran pemenang tidak lengkap. Apa langkah panitia?
Tips: buat template standar untuk komunikasi, klarifikasi, dan addendum. Simpan bukti distribusi (email, screenshot portal) sebagai proteksi jika ada sengketa.
Setelah pemenang ditetapkan, manajemen kontrak menjadi kunci agar hasil pengadaan sesuai harapan. Bagian latihan ini menekankan isi kontrak, jaminan, perubahan kontrak, serta mekanisme penyelesaian masalah selama pelaksanaan.
Materi latihan:
Contoh soal (studi kasus): Kontrak proyek pembangunan taman bernilai Rp900 juta dengan jaminan pelaksanaan 5% dan waktu kerja 120 hari. Pada hari ke-60, terjadi banjir besar sehingga progres melambat. Apa yang dilakukan terkait jadwal dan klaim keterlambatan?
Pembahasan:
Latihan tambahan: buat checklist dokumen yang harus dilampirkan saat mengajukan klaim force majeure, dan uji kasus di mana klaim ditolak (mengapa ditolak? apa yang kurang?).
Latihan soal pengadaan barang/jasa bukan sekadar latihan menghafal aturan—ia adalah proses membentuk pola pikir yang sistematis, akuntabel, dan pragmatis. Dari delapan bagian latihan di atas, terlihat ada beberapa kompetensi inti yang harus dimiliki oleh siapa pun yang terlibat dalam pengadaan: pengetahuan aturan dasar, kemampuan memilih metode tepat, kecakapan menghitung dan menilai penawaran, ketelitian administrasi dokumen, integritas, kemampuan menilai aspek teknis, manajemen komunikasi tender, serta keahlian mengelola kontrak pasca-pemenang.
Beberapa poin penting yang perlu diingat:
Untuk praktik yang paling efektif: susun bank soal internal berdasarkan bagian-bagian di atas, lakukan latihan berkala (misal kuis mingguan untuk tim), dan lakukan simulasi tender untuk menguji alur mulai dari perencanaan hingga penandatanganan kontrak. Selain mempersiapkan ujian, latihan terstruktur ini meningkatkan kesiapan institusi dalam menjalankan proses pengadaan secara profesional.